LABORATORIUM KIMIA
SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
(STM PEMBANGUNAN YOGYAKARTA)
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
OPERASI
TEKNIK KIMIA
NOMOR DAN NAMA PRAKTIKUM
Percobaan
1. Pembuatan Mayonaise
DISUSUN OLEH :
NAMA
:
EKA PUTRI RAHAYU
NIS
/ KELAS :
16210 / 16
KELOMPOK
:
KELAS
:
XI KI A
PROGRAM
KEAHLIAN : KIMIA INDUSTRI
GURU
PEMBIMBING : Surip, M.Pd.
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA
I.
PERCOBAAN
1
Pembuatan
Mayonaise
II.
TUJUAN
1.
Memahami
proses pengemulsian
2.
Dapat
mengidentifikasi bahan-bahan dan peralaan yang digunakan
3.
Dapat
menghitung dan menyiapkan kebutuhan bahan berdasarkan resep
4.
Dapat
menyiapkan dan mengoperasikan alat
5.
Dapat
membuat mayonnaise
III.
DASAR
TEORI
Pencampuran
(mixing) adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan
yang satu menyebar ke bahan yang lain demikian pula sebaliknya. Sedang
bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang
akhirnya membentuk hasil yang lebih seragam (homogen). Tujuan mixing antara
lain menghasilkan campuran dengan komposisi tertentu dan homogen, memperluas
permukaan kontak antar komponen dan menghasilkan abahan setengah jadi atau
menghasilkan produk akhir.
Mixing dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain aliran abahan, ukuran partikel, dan kelarutan.
Pemilihan alat pencampur dan metode pencampuran didasarkan pada jenis-jenis
bahan yang akan dicampur, jenis dan jumlah campuran yang akan dibuat, tujuan
pencampuran, dan sisitem operasi yang dibutuhkan.
Mayonaise adalah
produk padat berbentuk pasta yang lembut sebagai hasil pencampuran basah antara
minyak, air dan bahan-bahan tambahan lainnya. Teknik yang digunakan adalah
emulsifikasi dan produk yang dihasilakn disebut emulsi. Emulsi adalah suatu
campuran yang terdiri atas bahan cair-cair atau padat-cair yang tidak saling
melarutkan misalnya minyak dan air.
IV.
ALAT
DAN BAHAN
Alat :
1.
Mixer
2.
Gelas
ukur
3.
Sendok
4.
Baskom
5.
Toples
6.
Timbangan
/ neraca
7.
Pengaduk
Bahan
:
1.
Minyak
salad 333 ml
2.
Asam
cuka 50 gram
3.
Kuning
telur 2 butir
4.
Gula
6,5 gram
5.
Garam
5 gram
V.
CARA
KERJA
1.
Disiapkan
alat dan bahan
2.
Dimasukkan
kuning telur, gula, garam dan asam cuka ke dalam baskom
3.
Diaduk
dengan mixer dengan kecepatan rendah (level 1) sampai semua bahan latur
sempurna. Biasanya campuran membentuk buih
4.
Diatambahkan
sebanyak satu sendok makan minyak salad tetes demi tetes dekat pengaduk mixer
sambal terus diaduk dengan kecepatan rendah sampai minyak habis
5.
Pencampuran
dihentikan hingga mayonnaise mengental dan dimasukkan ke dalam toples/wadah
tertutup
VI.
GAMBAR
KERJA
Terlampir
VII.
HASIL
PENGAMATAN
Ø Karateristik
mayonnaise yang dihasilkan
|
Sifat Produk
|
Hasil Pengamatan
|
|
1. Warna
|
Mayonnaise yang
dihasilkan berwarna kuning pucat
|
|
2. Kekompakan
|
Mayonaise yang
sudah jadi ketika digerakkan atau digoyangkan adahnya tidak bergerak seperti
adonan pasta yang padat
|
|
3. Kehalusan
|
Mayonnaise yang
dihasilkan telah tercampur merata sehingga bertekstur lembut
|
|
4. Kekentalan
|
Adonan
mayonnaise ini sangat kental dan padat
|
|
5. Kestabilan
|
Kestabilan
adonan baik
|
VIII.
BREAK
EVENT POINT (BEP)
·
Biaya
tetap (dalam Rp)
-
Mixer
:
3.000
-
Baskom
: 500
-
Pipet
: 700
-
Gelas
piala :
1.000
-
Neraca
:
2.000
·
Biaya
tidak tetap (dalam Rp)
-
Telur
ayam 2 butir :
3.000
-
Air
cuka 50 gram : 1.000
-
Minyak
salad 333 ml :
11.000
-
Gula
6,5 gram : 500
-
Garam 5 gram : 500
16.000
Biaya
produksi = biaya tetap + biaya variable
= Rp 7.200 + Rp 16.000
= Rp 23.200/ hari
·
Biaya
tenaga (1 orang pekerja)
Biaya tenaga 1 hari = Rp 25.000/hari
1 bulan =
Rp 25.000 × 30 hari
=
Rp 750.000/bulan (30 hari kerja tanpa libur)
·
Biaya
kemasan
@ kemasan =
Rp 3.000
Biaya kemasan per bulan = Rp 3.000 × 30 hari × 7 kemasan
=
Rp 630.000/bulan
Biaya kardus/12 toples = Rp 2.500
Label kemasan = Rp 100 × 7 × 30 hari
=
Rp 21.000/bulan
·
Biaya
promosi
Tenaga marketing (owner sendiri)
Kebutuhan marketing = Rp 50.000/ bulan (paket data internet)
Teknis pemesanan (pre-order)
·
Biaya
pengiriman
Bensin =
Rp 200.000/bulan
·
Biaya
Listrik = Rp
50.000/bulan
Biaya
produksi total = Rp 696.000 + Rp 750.000 + Rp 630.000 +
Rp
21.000 + Rp 50.000 + + Rp 200.000
+ Rp 50.000
= Rp 2.397.000/bulan
Ø Pendapatan kotor
1 hari hanya menghasilkan 700 ml maonaise
dengan hanya 1 kali produksi
Harga per kemasan ( 100 ml) = Rp 20.000
1 hari =
Rp 20.000 × 7
=
Rp 140.000/hari
1 bulan =
Rp 140.000 × 30 hari
=
Rp 4.200.000/bulan
Ø Pendapatan bersih = pendapatan kotor –
biaya produksi total
= Rp 4.200.000 – Rp 2.397.000
= Rp 1.803.000/ bulan
Ø Pengasilan
pertahun = Rp
1803.000 × 12 bulan
= Rp 21.636.000/tahun
v BEP produksi =
= 
= 3,9 unit
v BEP harga = 
= 
= Rp 11.000,41
IX.
PEMBAHASAN
Pada praktikum
“Pembuatan Mayonaise” tersebut, mayonnaise yang dihasilkan berwarna kuning
pucat bertekstur padat seperti mayonnaise pada umumnya. Mayinaise tersebut
tercampur merata sehingga mayonnaise yang dihasilkan bertekstur lembut. Pada
saat praktikum, penambahan minyak salad dilakukan tetes demi tetes atau sedikit
demi sedikit. Hal ini bertujuan agar adonan tidak pecah sehingga miyak salad
dapat tercampur dengan baik dalam adonan.
Saat praktikum,
mixer yang digunakan adalah mesin mixer manual. Hal inilah yang menyebabkan
kurang efisiennya waktu sehingga dalam satu hari hanya dapat melakukan 1 kali
pembuatan mayonnaise dan hanya menghasilakan 700 ml mayonnaise kental.
Alat pencampur
yang digunakan dalam proses pembuatan mayonnaise ini adalah mixer. Mixer ini
memiliki teknik-teknik khusus dalam penguunaannya. Jika tidak, maka campuran
tidak dapat tercampur merata serta hasil yang ada tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
Sesuai perhitungan
BEP, keuntungan yang didapatkan kurang lebih hanya
Rp 1.803.000,00/ bulan. Keuntungan yang sangat kecil. Hal ini dikarenakan kurang luasnya wawasan praktikan dalam menentukan harga dari produk yang dihasilkan serta waktu pembuatan yang kurang efisien sehingga dalam satu hari hanya apat melakukan 1 kali produksi.
Rp 1.803.000,00/ bulan. Keuntungan yang sangat kecil. Hal ini dikarenakan kurang luasnya wawasan praktikan dalam menentukan harga dari produk yang dihasilkan serta waktu pembuatan yang kurang efisien sehingga dalam satu hari hanya apat melakukan 1 kali produksi.
X.
KESIMPULAN
Dari praktikum “Pembuatan
MAyonaise” tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi dalam proses mixing atau pencampuran bahan, yaitu aliran bahan,
ukuran partikel, dan kelarutan. Selain itu, pemilihan alat dalam proses
pencampuran yang dilakukan haruslah sesuai agar hasil yang dihasilkan dapat
maksimal. Perhitungan mengenai dana dalam produksi suatu bahan (hasil)
sangatlah penting, sebab perhitungan tersebut akan menjadi gambaran ataupun
tolok ukur dalam memproduksi suatu produk sehingga didapatkan keuntungan yang
maksimal tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan.
XI.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Modul
“Mencampur Bahan Kimia” oleh Surip, M.Pd. hal 22 tentang proses mixing
·
Modul
“Mencampur Bahan Kimia” oleh Surip, M.Pd. hal 31 dan 32 tentang alat pencampur
mixer
·
Modul
“Mencampur Bahan Kimia” oleh Surip, M.Pd. hal 65, 66 dan 67 tentang proses
pembuatan mayonaise


04.58
Unknown
0 komentar:
Posting Komentar