Jumat, 08 Desember 2017

Laporan Praktikum Pembuatan Mayonaise



LABORATORIUM KIMIA
SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN
(STM PEMBANGUNAN YOGYAKARTA)

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA

NOMOR DAN NAMA PRAKTIKUM
Percobaan 1. Pembuatan Mayonaise



DISUSUN OLEH :
NAMA                                            : EKA PUTRI RAHAYU
NIS / KELAS                                 : 16210 / 16
KELOMPOK                                :
KELAS                                           : XI KI A
PROGRAM KEAHLIAN           : KIMIA INDUSTRI
GURU PEMBIMBING               : Surip, M.Pd.



LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA

I.                    PERCOBAAN 1
Pembuatan Mayonaise

II.                 TUJUAN
1.      Memahami proses pengemulsian
2.      Dapat mengidentifikasi bahan-bahan dan peralaan yang digunakan
3.      Dapat menghitung dan menyiapkan kebutuhan bahan berdasarkan resep
4.      Dapat menyiapkan dan mengoperasikan alat
5.      Dapat membuat mayonnaise

III.              DASAR TEORI
Pencampuran (mixing) adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu menyebar ke bahan yang lain demikian pula sebaliknya. Sedang bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang akhirnya membentuk hasil yang lebih seragam (homogen). Tujuan mixing antara lain menghasilkan campuran dengan komposisi tertentu dan homogen, memperluas permukaan kontak antar komponen dan menghasilkan abahan setengah jadi atau menghasilkan produk akhir.
Mixing dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain aliran abahan, ukuran partikel, dan kelarutan. Pemilihan alat pencampur dan metode pencampuran didasarkan pada jenis-jenis bahan yang akan dicampur, jenis dan jumlah campuran yang akan dibuat, tujuan pencampuran, dan sisitem operasi yang dibutuhkan.
Mayonaise adalah produk padat berbentuk pasta yang lembut sebagai hasil pencampuran basah antara minyak, air dan bahan-bahan tambahan lainnya. Teknik yang digunakan adalah emulsifikasi dan produk yang dihasilakn disebut emulsi. Emulsi adalah suatu campuran yang terdiri atas bahan cair-cair atau padat-cair yang tidak saling melarutkan misalnya minyak dan air.

IV.              ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.      Mixer
2.      Gelas ukur
3.      Sendok
4.      Baskom
5.      Toples
6.      Timbangan / neraca
7.      Pengaduk
Bahan :
1.      Minyak salad 333 ml
2.      Asam cuka 50 gram
3.      Kuning telur 2 butir
4.      Gula 6,5 gram
5.      Garam 5 gram

V.                CARA KERJA
1.      Disiapkan alat dan bahan
2.      Dimasukkan kuning telur, gula, garam dan asam cuka ke dalam baskom
3.      Diaduk dengan mixer dengan kecepatan rendah (level 1) sampai semua bahan latur sempurna. Biasanya campuran membentuk buih
4.      Diatambahkan sebanyak satu sendok makan minyak salad tetes demi tetes dekat pengaduk mixer sambal terus diaduk dengan kecepatan rendah sampai minyak habis
5.      Pencampuran dihentikan hingga mayonnaise mengental dan dimasukkan ke dalam toples/wadah tertutup

VI.              GAMBAR KERJA
Terlampir

VII.           HASIL PENGAMATAN
Ø  Karateristik mayonnaise yang dihasilkan
Sifat Produk
Hasil Pengamatan
           1. Warna
Mayonnaise yang dihasilkan berwarna kuning pucat

           2. Kekompakan
Mayonaise yang sudah jadi ketika digerakkan atau digoyangkan adahnya tidak bergerak seperti adonan pasta yang padat

           3. Kehalusan
Mayonnaise yang dihasilkan telah tercampur merata sehingga bertekstur lembut

           4. Kekentalan
Adonan mayonnaise ini sangat kental dan padat

           5. Kestabilan
Kestabilan adonan baik


VIII.        BREAK EVENT POINT (BEP)
·         Biaya tetap (dalam Rp)
-          Mixer                                                              : 3.000
-          Baskom                                                           :    500
-          Pipet                                                                :    700
-          Gelas piala                                                      : 1.000
-          Neraca                                                             : 2.000
  7.200
·         Biaya tidak tetap (dalam Rp)
-          Telur ayam 2 butir                                          :  3.000
-          Air cuka 50 gram                                            :  1.000
-          Minyak salad 333 ml                                      : 11.000
-          Gula 6,5 gram                                                 :      500
-          Garam 5 gram                                                 :      500
  16.000



                                    Biaya produksi = biaya tetap + biaya variable
                                                             = Rp 7.200 + Rp 16.000
                                                             = Rp 23.200/ hari
·         Biaya tenaga (1 orang pekerja)
Biaya tenaga 1 hari           = Rp 25.000/hari
1 bulan                              = Rp 25.000 × 30 hari
                                          = Rp 750.000/bulan (30 hari kerja tanpa libur)
·         Biaya kemasan
@ kemasan                       = Rp 3.000
Biaya kemasan per bulan = Rp 3.000 × 30 hari × 7 kemasan
                                          = Rp 630.000/bulan
Biaya kardus/12 toples     = Rp 2.500
Label kemasan                  = Rp 100 × 7 × 30 hari
                                          = Rp 21.000/bulan
·         Biaya promosi
Tenaga marketing (owner sendiri)
Kebutuhan marketing       = Rp 50.000/ bulan (paket data internet)
Teknis pemesanan (pre-order)
·         Biaya pengiriman             
Bensin                               = Rp 200.000/bulan
·         Biaya Listrik                     = Rp 50.000/bulan

Biaya produksi total = Rp 696.000 + Rp 750.000 + Rp 630.000 +
                                     Rp   21.000 + Rp 50.000  + + Rp 200.000
                                     + Rp 50.000
                                                           = Rp 2.397.000/bulan
Ø  Pendapatan kotor
1 hari hanya menghasilkan 700 ml maonaise dengan hanya 1 kali produksi
Harga per kemasan ( 100 ml)       = Rp 20.000
1 hari                                             = Rp 20.000 × 7
                                                      = Rp 140.000/hari 
1 bulan                                          = Rp 140.000 × 30 hari
                                                      = Rp 4.200.000/bulan

Ø  Pendapatan bersih                         = pendapatan kotor – biaya produksi total
= Rp 4.200.000 – Rp 2.397.000
= Rp 1.803.000/ bulan
Ø  Pengasilan pertahun                      = Rp 1803.000 × 12 bulan
= Rp 21.636.000/tahun
v    BEP produksi =
=
= 3,9 unit
v    BEP harga       =
=
= Rp 11.000,41

IX.              PEMBAHASAN
Pada praktikum “Pembuatan Mayonaise” tersebut, mayonnaise yang dihasilkan berwarna kuning pucat bertekstur padat seperti mayonnaise pada umumnya. Mayinaise tersebut tercampur merata sehingga mayonnaise yang dihasilkan bertekstur lembut. Pada saat praktikum, penambahan minyak salad dilakukan tetes demi tetes atau sedikit demi sedikit. Hal ini bertujuan agar adonan tidak pecah sehingga miyak salad dapat tercampur dengan baik dalam adonan.
Saat praktikum, mixer yang digunakan adalah mesin mixer manual. Hal inilah yang menyebabkan kurang efisiennya waktu sehingga dalam satu hari hanya dapat melakukan 1 kali pembuatan mayonnaise dan hanya menghasilakan 700 ml mayonnaise kental.
Alat pencampur yang digunakan dalam proses pembuatan mayonnaise ini adalah mixer. Mixer ini memiliki teknik-teknik khusus dalam penguunaannya. Jika tidak, maka campuran tidak dapat tercampur merata serta hasil yang ada tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sesuai perhitungan BEP, keuntungan yang didapatkan kurang lebih hanya
Rp 1.803.000,00/ bulan. Keuntungan yang sangat kecil. Hal ini dikarenakan kurang luasnya wawasan praktikan dalam menentukan harga dari produk yang dihasilkan serta waktu pembuatan yang kurang efisien sehingga dalam satu hari hanya apat melakukan 1 kali produksi.

X.                KESIMPULAN
Dari praktikum “Pembuatan MAyonaise” tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam proses mixing atau pencampuran bahan, yaitu aliran bahan, ukuran partikel, dan kelarutan. Selain itu, pemilihan alat dalam proses pencampuran yang dilakukan haruslah sesuai agar hasil yang dihasilkan dapat maksimal. Perhitungan mengenai dana dalam produksi suatu bahan (hasil) sangatlah penting, sebab perhitungan tersebut akan menjadi gambaran ataupun tolok ukur dalam memproduksi suatu produk sehingga didapatkan keuntungan yang maksimal tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan.

XI.              DAFTAR PUSTAKA
·         Modul “Mencampur Bahan Kimia” oleh Surip, M.Pd. hal 22 tentang proses mixing
·         Modul “Mencampur Bahan Kimia” oleh Surip, M.Pd. hal 31 dan 32 tentang alat pencampur mixer
·         Modul “Mencampur Bahan Kimia” oleh Surip, M.Pd. hal 65, 66 dan 67 tentang proses pembuatan mayonaise

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review